Kamis, 27 November 2008

PERTAMA

Suatu waktu yang selalu berjalan dan terus mengikuti alur kehidupan yang menantikan akan kematian. Banyak hal yang menjadi prihal, membuat suatu masalah yang harus diselesaikan dengan teliti tanpa membuat sakit hati. Hingga suatu masa merubah segalanya baik secara kwalitatif maupun kwantitatif. Timbul dan muncullah ide-ide yang diharapkan membangun sebuah jiwa,moral,hati,dan sebagainya yang berkaitan itu menjadi lebih baik.


Menghargai antar sesama umat beragama,suku dan budaya yang ada dalam kehidupan sehari-hari harus dijunjung tinggi. Nilai-nilai Pancasila yang mulai memudar perlu ditanamkan dalam sanubari bangsa Indonesia. Pada akhirnya muncullah sebuah kisah yang nyata dengan mengangkat rasa Nasionalis dan keterbukaan yang belum tentu dipunyai seseorang.

Dengan penuh ketidak sadaran aku mencoba membuat sebuah tulisan yang tersusun menjadi sebuah buku tipis untuk diriku dan seseorang yang aku anggap pantas memilikinya. Jari-jariku yang masih utuhlah yang menuntun memukul sebuah huruf yang berada di keyboard komputer, sehingga ada sebuah karya yang penuh kenyataan.


Semoga apa yang aku tulis ini dapat punya manfaat untuk aku dan seseorang bahkan banyak orang. Selamat menikmati dan rasakan dengan perasaan lihat dengan pengelihatan pikirkanlah dengan pikiran.




SEBUAH PERJALANAN YANG MELELAHKAN

NAMUN MENYENANGKAN


Selamat datang dialam khayalan yang membuat kemalasan melekat dalam tubuh hingga pikiran. Sebuah angan yang terlalu tinggi tanpa ada tindakan yang nyata itulah akibat khayalan yang tiada sesuai dengan kemampuan diri.Disini ada seorang yang suka berkhayal yang sedang berusaha mewujudkan hayalannya. Sebuah khayalan yang menjadi impian,menuju ketenangan yang didamba.Seseorang ini berjenis kelamin laki-laki yang benar-benar pria bukan waria. Dia berjalan dalam kehidupan yang bergelombang,banyak tikungan bahkan tebing dan jurang. Semua rintangan yang adapun mulai dihadapi dengan rasa tiada malu dengan mempertahankan kemaluanya. Dia tumbuh dewasa dengan keadaan keluarga yang goyah agak rapu tiada kokoh.


Kumulai cerita ini dengan bacaan “Bismilahhirohhmaannirohhim” dia yang aku sebut bernama Tumien, itulah panggilan akrabnya sewaktu SMP. Dia sekolah mulai umur lima tahun di TK PKK 3 lalu lulus tahun 1993 lalu meneruskan di akademik sekolah dasar tahun 1994 di SD Gondosuli, karena terlalu bodoh dan menyabalkan di Sd Tumien melanjutkan ke SMP Favorit di Imogiri, Saking cintanya Tumin di Imogiri Tumin melanjutkan kejenjang SMA tahun 2003 di SMA 1 Imogiri. Yah Seorang Tumin yang selalu setia akan daerahnya hingga sekolahpun tetap didaerah. Bahkan dia berharap desa yang kecil ini bisa tetap lestari. Dari beberapa perjalanannya dalam dia menuntut ilmu banyak teman yang dekat dengan seorang tumien dan yang paling dekat dengannya adalah “ Wisnu,Sudadi,Wowok,(teman sd hingga smp)”. “(Rian Rosita,Oktavia Wulandari,Trianto,cemod,Tribudi sukoco,Willy ( teman SMP 1 Imogiri di OSIS), hingga beranjak keSMA teman yang paling dekat adalah Feri dan Kandri. Mereka semua adalah teman yang selalu mengerti dan selalu jalan bareng semasa sekolah bahkan hingga sekarang.


Cerita ini berawal dari sebuah sekolah menengah pertama, dimana seorang tumin yang agak nakal sewaktu itu dapat melanjutkan sekolah di SMP favorit yang membuat keluarganya terkejut bukan main. Namun dibalik itu banyak pengorbanan yang dilalui tumien. Setiap pulang sekolah dia belajar kelompok dirumah temannya bergantian. Cara belajar tumien beda dengan cara belajar kelompok lainnya. Dengan cara saling tanya jawab penuh guyonan dan secangkir kopi sebatang rokok menemani. Itulah yang membuatnya bisa sekolah di SMP 1 Imogiri.


Tibalah ia masuk sekolah di SMP 1 satu Imogiri yang hari pertama adalah MOS( Masa Orientasi Siswa). Dia berangkat sekolah dengan mengendarai sebuah kuda besi tanpa mesin tinggalan kakeknya yang terdahulu. Dengan penuh semangat ia pergi menuju kesekolah dengan jarak tempuh tujuh kilometer dia dapat menempuh waktu limabelas menit. Sampai diSekolah barunya disitu bertemulah tumien dengan orang-orang yang membuatnya merasa benar-benar hidup.


Sambil menunggu kak OSIS datang tumien mencoba tebar gairah pesona sebagai lelaki berumur tiga belas tahun. Dengan mulut yang mudah membuat kalimat tumien mengajak kenalan teman depan bangkunya yang bernama Rian Rosita Lutfhi yang penuh enerjik dan crewet sehingga suasana menjadi hidup. Banyak hal yang dibicarakan oleh tumien dan Rian Rosita Lutfhi. Tidak berselang lama datanglah Kakak OSIS yang cantik dan tampan masuk kelas sambil memberi pengarahan kegiatan hari ini. Mereka diajak mengelilingi sekolah dikenalkan gedung-gedung sekolah serta disuruh mengembar denah lokasi sekolah beserta namanya. Sepanjang perjalanan tumien manfaatkan untuk berkenalan dengan teman-teman barunya. Tak berapa lama tumien udah punya banyak teman. Selesai mengelilingi seoklah tiba saatnya kembali kekelas untuk diberi pengarahan selanjutnya. Bersama-sama teman-temanya tumien mulai masuk kelas dan mendengarkan pengarahan dari kakak OSIS. Saat itu mata tumien terbelalak melihat seorang gadis yang teramat sangat mirip dengan seorang wanita yang menjadi kekasihnya yang sudah masuk SMA yang akhirnya meninggalkan pergi tumien,karena saat itu tumien hanya dibuat mainan. Wanita yang sedang memberi pengarahan tanpa sengaja menatap dua bola mata tumien yang tanpa disadari tumien mencoba menyadarkan tumien dari benak hitamnya. Tumien akhirnya tersadar dan langsung mengcungkan jarinya lalu bertanya “ mbak maaf boleh kebelakang sebentar!” lalu sang gadis itupun menjawab “ya,silahkan tapi jangan lama-lama”.dengan langkah agak sempoyongan tumien mulai berjalan menuju kamar kecil untuk buang air kecil karena tiada tahan dengan wajah cantik nan mungil.Seusai buang air kecil tumien kembali kekelas dan duduk sambil menulis apa yang harus dibawa besok.

Singkat cerita dengan banyak penyingkatan MOS tiada teras sudah selesai. Dan pemilihan pleton inti juga sudah terpilih yang ternyata seorang tumien ikut terpilih. Tumien mengikuti tihan pleton inti selama sepuluh hari dan juga mengikuti lomba baris di bantul namun tiada memperoleh juara. Biarpun begitu tetap semangat mengikuti latihan. Selang beberapa minggu ada pemilihan OSIS yang lagi-lagi tumien yang nakal ikut ter pilih. Saat itu dia menjadi seksi bela negara. Banyak keuntungan tumien di seksi itu,sebab selain melatih upacara bendera dia juga bisa masuk gerbang sekolah walau terlamabat dengan alasan jaga gerbang sewaktu hari senin upacara bendera.


Semakin lamanya waktu tumien giat di OSIS,tumien semakin dekat dengan rian rosita yang juga teman sekelasnya. Sampai pada suatu waktu tumien naik kekelas dua dan waktu itu juga tumien mencalonkan diri menjadi ketua OSIS yang diikuti Rian rosita juga. Dengan penuh harapan tumien menjadi seorang ketua OSIS terkabulkan,walau hanya menjadi ketua dua bukan umum tumien tetap senang karena ketua umumnya rian Rosita. Dengan begitu banyak waktu tumien bersama rian rosita hingga tumienpun dekat dengan ayah,ibu,kakak samapai neneknya rian rosita. Dan muncullah rasa yang dinamakan cinta sebatas sahabat yang akhirnya keinginan mengikat menjadi pacar atau kekasih. Dan keinginan itu tersimpan dalam lubuk hati selama dua tahun. Sewaktu itu tumien ingin mengungkapkan inginnya namun waktu yang belum tepat, ayah dari rian sakit keras yang membuat konsentrasi rian amburadul saat belajar,bahkan pernah satu kali menangis dihadapan tumien sambil mengungjapkan masalahnya. Melihat tetesab air dari kedua bola mata indah itu tumien berusaha mengusapnya dengan sebuah sapu tangan yang melantukan nada-nada keindahan serta keriangan suasana. Waktu itu terajdi dibelakang laboratorium kesenian dengan pemandangan utara sawah yang tertutup pagar tinggi. Tumien menenangkan rian serta memberi semangat untuk tetap tegar karena sebentar lagi sudah tiba saatnya ujian musik dengan ujian memainkan alat musik dan menyanyi. Belpun berbunyi lalu tumien mulai menyadarkan rian lalu mengajaknya untuk berlatih nyanyi dan ternyata saat tumien mengambil gitarnya yang baru saja meminjam temannya tumien dengan santai memetik senar gitar lalu rian mulai ambil suara dan menyayikan lagu ada apa dengan cinta cipta melly goeslow yang baru ngetrend saat itu. Tanpa disadari rian terbawa alunan lagu tersebut dan menikmatinya sehingga masalah yang dialaminya mulai menghilang. Tumien dan rian sangat serius latihannya sampai-sampai lagunya diulang sepuluh kali.

Tiba-tiba terdengar suara lembut seorang wanita setengah baya memanggil nama rian rosita lutfhi. Rianpun beranjak dari duduknya dan mengajak tumien berjalan menuju suara tersebut yang ternyata suara Bu Ekowati yang mau menguji ujian seni musik. Tumien dan rian dipersilakan duduk lalu ditanya “mau membawakan lagu apa?” tanya bu eko. Deangan kompak dan mantap tumien dan rian menjawab”AADC,bu”, ibu eko pun tersenyum lalu mempersilakan menyayi dengan diiringi petikan gitar tumien yang mendapat sambutan hangat dari teman-teman lainya.; penampilan tumien dan rian sangat berbeda dengan teman lainya karena yang lain berkaraoke sedangkan tumien dan rian ibarat seperti rangga dan cinta menyanyikan lagu dengan penuh penghayatan. Waktu itu jantung tumien berdetak keras kedua kaki gemetar dan keringat bercucuran saat lagu mencapai diref dia mulai merasakan seperti ada sesuatu dimata rian yang ternyata penuh kepalsuan. Itulah yang membuat tumien selalu bertanya dan menyimpan isi hatinya.


Selang beberapa minggu dari ujian nyanyi tumien mulai tiada tahan dengan rasa cinta yang dia pendam. Sampai pada suatu hari sabtu pukul sempilan lebih lima belas menit, tumien mengajak rian duduk berdua diselatan kelas tiga E yang menjadi kelas mereka tercinta. Dengan kekuatan penuh dan menghiraukan rasa malu tumien mulai mengungkapkan rasa dalam hatinya “rian aku tiada sadar ternyata kedekatanku denganmu selama ini yang bisa dikata kita sahabatan ternyata muncul sebuah cinta dalam hati”, kata tumien dengan tegas dan penuh harapan keikhlasan cintany diterima. Lalu dengan muka agak kaget dan penuh terkejut rian menjawab “ yang benar mien,aku tuh sudah menganggap kamu sebagai kakakku sendiri,lagipula aku juga belum berfikir sampai situ. Aku masih mau belajar terlebih dahulu”. Mendengar jawaban itu raut muka tumien memerah penuh malu dan pupus. Lalu tumienpun berkata “ya ndak papa yang penting persahabatan tetap jalan”, rian pun berkata “ ya lebih baik begitu,udahannya yuk kita masuk kelas”.


Semenjak mperistiwa itu rian dan tumien semakin renggang berhubungan, bahkan rian sendiri sering menjauh andai didekati tumien. Hingga suatu waktu saat tumien duduk-duduk didepan kelas satu E sambil bermain gitar sama teman-temannya menunggu les masuk, tumien dikagetkan oleh seorang sahabat yang telah berbohong dengannya. Salah satu teman tumien memergogi rian sedang bermesraan dengan rian di ruang kelas 1 B dan melaporkan ketumien. Saat itu juga tumien yang sedang memainkan lagu pestapora milik shagydg berubah menjadi pupus milik dewa. Lalu tumien menceritakan apa yang dialami tumien bahwa dia ditolak oleh rian karena nmasih ingin belajar,dan ternyata rian malah bermesraan dengan cowok tampan. Tanpa sadar tumien berkata “ pukuli aja cowok yang bersama rian” tanpa tumien sadari teman-teman tumien mendengar kalimat itu dan esok harinya mereka pergi memukuli cowok tersebut tanpa sepengetahuan tumien. Waktu itu saat istirahat pertama tumien tiada menemukan teman-temanya dikelas yang ada Cuma fitri seorang lelaki yang lagaknya agak perempuan dia lari menuju keas tiga B. Karena curiga melihat itu tumien menghentikan lari fitri dan bertanya “ada apa fit”, lalu fitri menjawab dengan nafas tersedat “cocowok yang kemarin sama rian teman-teman pukuli dan aku tampar”. Mendengar itu tumien agak nyesel karena cowok itu tiada salah kenapa dipukul. Lalu tumien segera memisah perkelahian tersebut dan membawa teman-temannya kembali sambil berkata sama cowok itu “ heh kamu boleh dekat dengan rian asal jangan sekali-kali kau sakiti hatinya”.


Kejadian yang tiada masuk diakal mulai muncul saat peristiwa itu. Dimana sang cowok yang menyukai rian itu banyak kelas yang ingin memukulinya karena ternyata teman tumien yang duduk dikelas tiga F juga suka dengan rian tapi tumien tiada tahu padahal dia sahabatnya juga. Dan tumien yang sedang membentuk group band untuk menyambut perpisahan sekolah agak kisruh. Bila latihan tumien sering membuat kesalahan. Liburan semester tiba tumien liburan kesurabaya dirumah kakaknya disana tumien banyak dergaul dengan orang yang suka minum-minuman keras hingga dia suka minum alkhohol yang waktu itu bermerek topi miring. Saat minum tumien merasa terbang dan badannya terasa enteng hingga naik motor kencang tiada terasa. Disurabaya kegiatan tumien seperti itu setiap malam. Hingga waktu libur habis tumien mulai masuk sekolah pulang kejogja dijemput kakak keponakannya. Sampai dijogja tumien dimarahi kakak keponakanya karena dia tahu kelakuan tumien selama di surabaya.


Semenjak disurabaya banyak perubahan dari tumien dia mulai berani menelan pil leksotan dan sering minum. Dan group band tumien mulai kompak kembali bahkan rian ikut dalam group band tumien yang juga sedang menggarap lagu afrill lavigne. Kebetulan rian sangat ngefans dengan afril lavigne dan band yang dibentuk tumien diberi nama SATLIT 88. mereka berlatih seminggu bisa dua kali dengan menyewa studio yang berbeda-beda. Dan band itu sekaligus mendekatkan tumien dengan rian kembali. Sampai band SATLIT yang digawangi Tumien (Basss),wisnu (gitar 1 dan vokal),trianto(gitar 2),cemani(drum),rian ( vokal), mencoba ikut festival yang diikuti kebanyakan dari pelajar sma yang diadakan SMA negeri 1 bantul dengan seleksi di das studio. Tumien dan kawan-kawan bolos tidak ikut les tapi ikut seleksi band yang akhirnya tidak lolos namun tiada masalah.


Tumien dan kawan-kawan tetap gigih berlatih untuk penampilan yang terbaik di perpisahan sekolah nanti. Walau sudah kelas tiga namun tumien tetap bisa membagi belajarnya. Mana waktu latihan ngeband dan mana saat ngeband. Namun biarpun vokalisnya rian tumien tetap menahan kalau rian adalah sahabatnya tidak lebih. Ditolak rian ternyata masih ada wanita yang mau dekat dengannya yang bernama retno. Retno gadis yang tingginy sekitar 140 cm waktu itu dia berbadan agak kurus langsing memakai jilbab. Betapa senangnya tumien dekat dengannya karena setiap sepulang sekolah dia selalu mengantarkan pulang dengan sepeda ontel. Berjalan beberapa hari tumien ungkapkan cintanya ternyata ditolak juga. Tumien semakin berani mengungkapkan cinta kepada seorang wanita dan iapun tiada punya rasa jera. Lalu dia dan temannya mulai menulis daftar gadis yang pantas ditembak atau menyatakan cinta kepadanya yang berjumlah tujuh belas gadis. Dan dia melakukan pendekatan cukup tiga hari perorang lalu menembaknya dan ternyata dari ketujuh belas gadis tersebut menolak semua. Lalu tumien merasa bahwa ternyata dia cara bicara,tingkah,berpakaiannya kurang disukai wanita dan dia memutuskan untuk tetap jomblo.


Ujian nasionalpun telah tiba dan tumien yang memutuskan untuk tetap jomblo mulai lebih rajin belajar. Saat ujian nasional tumien sangat serius mengerjakan soalnya. Dia kerjakan yang mudah-mudah terlebih dahulu baru yang sulit. Dengan sangat percayadiri dia tiada mau nyontek, kedua bola matanya tertuju pada soal tidak untuk yang lain. Dengan keseriusannya tumien dapat melewati segala rintangan yang ada dalam mengerjakan ujian nasional selama tiga hari. Namun kebiasaan buruknya kambuh, sehabis uijan nasional dia membeli minuman keras dengan menguras tabungannya dibank. Dia mengajak teman-temannya ke bank mengambil uang lalu membelanjakanya. Dia dan teman-temannya tanpa waktu yang lama sudah mendapat barang haram tersebut dan membawanya kesebuah pegunungan tepatnya di bumi perkemahan wanagama. Disana dengan bebas mereka menikmati kenikmatan sesaat yang benar-benar menyesatkan dan merusak organ tubuh tanpa mereka sadari.


Selang beberapa hari mereka mabuk tibalah saat latihan bareng sama guru untuk perpisahan. Namun apa daya ternyata rian yang menjadi vokalis tidak bisa datang karena ada ujian masuk Di SMA Taruna dan juga mau masuk di SMA tiga B jogja atau padmanaba. Dan itu membuat tumien dan teman-teman merubah format lagu yang telah mereka buat yang akhirnya mereka melantunkan dua lagu yang satu milik slank dan yang satu ciptaan wisnu. Akhirnya mereka jadi tampil namun hanya empat orang dan vokalis diganti wisnu. Saat perpisahan tiba para siswa diwajibkan mengenakan toga dengan baju atas putih dan bawah hitam celana panjang. Saat penampilan pertama diisi oleh group bandnya tumien yang bernama SATLIT 88. semua penonton tepuk tangan dan bersorak sorai menyambut penampilan tumien cs yang penuh semangat memainkan lagu slank. Lagu kedua semua penonton yang dihadiri wali murid,guru,murid,kepala sekolah berserta karyawan dan alumni terdiam karena lagu ini agak lirih dan penuh ungkapan cinta yang ingin selalu ada dan awet sampai ajal menjemput. Begitulah kisah tumien yang duduk dibangku SMP saat itu.


Menginjak dibangku SMA tumien sekolah di SMA 1 Imogiri yang dia cintai. Dia mencintai daerahnya makanya dia sekolah di Imogiri lagi. Awal sekolah disana tumien menikmati keindahan alamnya. Disekitar perjalanan menuju sekolah banyak disuguhi pemandangan yang indah, di sebelah kanan jalan terbentang hutan dan pegunungan makam raja-raja yogyakarta yang begitu mempesona ditambah hijaunya padi yang baru ditanam pak tani yang menggambarkan betapa suasana pedesaan yang asri waktu itu. Dengan vespa px bergambarkan personel SLANK yang menjadi group band favorit tumien menambah semangat tumien menuju SMA tercinta. Biarpun yang lain ada yang memakai motor yang bermodifikasi bagus namun tumien tetap percaya diri mengendarai vespa tuanya. Apalagi suara vespa tumien yang terdengar nyaring memecah kesunyian pagi disepanjang jalan menuju sekolah membuat getaran semangat sekaligus kenyamanan suasana berkendara, sebab suara nyaring vespa tumien bak ketipung dipukul penuh nyaring “tang..tang...tang...tang” begitulah bunyinya. Semerbak wangi bau harum keluar dari cerobong kenalpot motor tumien yang oli sampingnya dikasih pewangi hingga orang yang dilewatinya terpesona.

Tumien semenjak SMA berangkat sekolah pasti jalanan masih sepi, maklum beda dengan waktu smp yang Cuma naik sepeda ontel. Dengan naik vespa bisa lima menit sampai karena Cuma berjarak sekitar tujuh kilometer kurang lebih. Sehingga tumien belum pernah terlambat bila dihitung selama tiga tahun sekolah tumien terlambat Cuma lima kali dan itu terjadi waktu hari senin saja karena pagar ditutup.


Pertama kali sekolah di SMA lagi-lagi tumien dibuat kagum dengan seorang gadis yang dianggapnya cantik alami menawan hati, sebab gadis tersebut beda dengan yang lainya. Wajah yang ayu itu tiada tertempel bedak ataupun makeup bahkan bibir yang merah itu bukan karena olesan sebuah lipstik. Baju yang dia kenakan seolah tiada pernah diseterika namun dibalik itu terpancar aura kecantikan yang tiada lainya menurut pandangan tumien. Sang gadis yang menjadi pujaan sekaligus pertama kali yang dianggap turus cantik di sekolah ialah Dwi Andinda Farisi. Begitulah nama indahnya yang turus dengar saat dia menjago osis dan berpidato didepan kelas tumien.


Melihat dia dwi adinda menjago osis,tumien jadi ingin sekali menjadi osis namun kegiatan tumien sebagai atlit yang waktu itu diasramakan tiada bisa ikut kegiatan osis sehingga dia tiada bisa mendekati seorang dwi adinda farisi. Akhirnya tumien hanya mengungkapkan isi hatinya cuman lewat tulisan yang dia tulis buku bahkan diketik dan disimpan dalam bentuk file dikomputer. Ketertarikan seorang tumien dengan seorang gadis bernama dwi adinda berakibat dengan kreativtas tumien untuk membuat sebuah buku yang berisi banyak puisi yang dia buat ketika melihat wajah nan ayu itu yang menimbulkan inspirasi membuat sebuah tulisan dari hati yang tulus. Sehingga waktu duduk dikelas satu tumien sangat suka sekali dengan pelajaran Bahasa Indonesia yang ternyata nilainya selalu bagus.


Tumien yang masih trauma dengan penolakan-penolakan banyak gadis yang dicintainya yang seakan dia melihat seorang wanita yang dekat dengannya seolah dianggap memberi respon bahwa gadis itu suka dan cinta dengannya padahal gadis itu tiada rasa cinta kepada tumien. Itulah yang sekarang merubah tumien untuk berhati-hati mendekati seorang gadis karena takut ada penolakan cinta. Hingga dia sekolah di SMA dia masih mengalami trauma tersebut.



Namun seorang dwi adinda adalah inspiratornya yang sekilas wajahnya mirip Revalina Temat,menambah tumien semakin cinta. Namun cinta tumien hanyalah sekedar cinta yang tulus dari hati dalam jiwa terukir kedalam sebuah tulisan kiasan penuh penjiwaan sebagai seorang pria yang mencintai wanita. Cinta yang terus terpendam dalam lubuk hati tumien yang sulit dimunculkan karena ketakutan yang menjadi trauma. Dan satu hal yang menjadi tambah terkuburnya cinta tumien ada kabar yang ternyata penuh realita yang nyata, dwi adinda farizi menyukai salah satu teman tumien yang bernama Sules.


Memang seorang Sules jauh lebih tampan dari tumien dan lebih gaul lagi. Sules sangat pintar mengotak-atik komputer selalu mengikuti perkembangan teknologi sedangkan tumien sangat gaptek dengan itu semua. Dalam hal ini jelas banyak perbedaan yang mencolok lagi pula dwi adinda sangat senang dengan apa yang dimiliki sules. Yah begitulah kalo sudah tiada percaya diri dengan seorang gadis itulah tumien. Tumien merasa minder dengan keadaannya yang merasa tidak pantas lagi bergaul dengan wanita. Namun dia tetap mencintai seorang dinda karena dapat memunculkan suatu semangat berkarya bahkan membuat nilai bahasa indonesia menjadi bagus biarpun cinta tiada harus memiliki. Namun dalam hidup tumien kata-kata itu sudah sering terdengar bahkan sering dijiwai. Tumien sekarang ingin membuat cinta tiada harus memiliki menjadi cinta tiada harus memiliki namun harus menjadi sebuah karya dari hati.


Itulah prinsip yang muncul dari benak seorang tumien yang tiada ingin mengalami kegagalan yang berakhir ngedrugs,nyimeng,minum-minuman keras dan lain sebagainya. Makanya suatu tulisan yang entah apa itu artinya dia mulai menulis banyak tulisan ungkapan jiwa. Dan inilah beberapa tulisan ungkapan yang muncul dari suatu kejadian yang diterima dalam hati lalu diatur dengan ketenangan emosi yang diolah dengan otak, lalu otak menyuruh jari-jari memukul huruf-huruf yang berada di keyborad komputer. Yah silahkan baca ungkapan tumien yang seerhana bahkan mungkin pembaca niliai amat jelek dan gombal menyebalkan namun bagi tumien itulah ungkapan yang terdalam dengan maksud yang positif. Ekplorasi yang sangat menrik bukan dengan menunjukan bahwa dia mabuk karena cinta tiada harus memiliki.



Sebuah ketulusan

Cinta Dalam Realita


Melihat bukan hanya sekedar memandang

Sebentar terkenang langsung menghilang

Tiada rasa yang terasakan

Hanya sebuah gambar menjadi anggapan


Keinginan menikmati bukanlah memiliki

Menyukai tanpa ingin memberi

Semakin jauh saat jenuh melukai

Pergi begitu saja meninggalkan sakit di hati


Hanya dari hati satu hal tiada perlu mengeluh

Mengikuti kata hati itulah cinta tiada hal yang keruh

Semua jujur dan temukan ketenangan penuh

Dalam ketulusan jiwa dan hati tak akan rapuh






Pohon tiada berbuah


Tumbuh dari kesengajaan menanam

Dirawat penuh khikmat pelihara dengan perasaan

Kian tahun menahun berkembanglah sudah

Akibat pupuk yang super tiada salah


Namun apa yang lama terlalu lama dinanti

Hanya sekedar hati yang tersakiti

Penuh duri menusuk melukai


Tiada berbuah bahkan halaman jadi berserakan

dedaunan

Jatuh ketanah penuh ejekan tiada ingat siapa yang menanam































































































































































































































Gempita Ria Penuh Cinta

Nikmat rasa keindahan hari ini

Penuh bunga-bunga menghiasi

Adapun tangis menringis sekejap menepi

Biarkanlah sebentar itu selingi kerinduan hati

Tahu saat ini tiada sahabat mendampingi

Namun keindahan muncul hanya sekedar paras ayu membayangi

Bukanlah suatu hal melakukan onani

Namun kepuasan tertuang kedalam tulisan nurani

Terus kubayang dan melayang

Terpikir mengukir lalu

di tuang

kedalam kata-kata bermakna kiasan terselip kenyataan

kesendirian bukanlah selamanya

kesendirian tiada hilang kesenangan

kesendirian awal menggapai kemenangan














BELUM SAATNYA


Kulepas arwah sejenak tiada sadar

Dalam gelap mata terpejam

Jiwaku mulai terasa sangat merasa lapar

Kuteguk segumpal ludah kurasa cukup kenyang

Ketika mata melihat gadis telanjang


Satu bagian tubuh mulai bergerak tiada kendali

Namun jiwa masih punya nurani

Ini sekedar pemandangan indah untuk dinikmati

Dan kujaga bagian tubuhku jangan samapai masuk kedalam

liang kenikmatan yang belum resmi kumiliki
















Dari Jiwa Dalam Hati




Dalam kotak yang kosong tiada bohong

Hampa tiada warna melayang

Banyak jenis isi yang belum mau mengisi

Kotak yang kosong tiada bohong


Renungan merenung terrenungkan

Mencapai puncak penenangan

Membersihkan hati agar mudah terisi

Dalam renungan penuh perenungan


Hatiku mengungkapkan inginya

Dimana dikau penuh keindahan

Sikap,rupa,pikiran hingga rasa

Timbulah rasa yang disebut cinta


Hanyutkan cinta dalam kesadaran jiwa

Lepas saat tiada sadar menerpa

Bebaskan segala angan dalam pikiran

Tanamkan segala bentuk kepercayaan

Pengkhinatan salah satu dampaknya

Namun

Hanyalah orang khianat dan tiada sadar akan cinta yang tulus dari jiwa dalam hati

Selamat pergi menuju kearah ruang hatiku yang mendamba keindahanmu

Sadar

Sepenuhnya cinta yang timbul dari hati bukan kepuasan semata yang berakhir meninggalkan pergi






ADINDA DALAM HATI


Dua bola mata indah memandang penuh rasa

Mengalir melalui udara menuju hatiku kuanggap cinta

Perlahan masuk kehati dengan lembut menusuk kedalam

Membawa jiwa sejenak lama melayang

Angan ingin merengkuhnya

Namun hanya sebatas maya


Mencoba berjelajah kedalam hati

Adinda

Yang kuanggap mengalirkan rasa cinta kepada aku

Semakin lama terungkap anggapan yang berakhir layu

Rasa yang kurasa ternyata palsu

Semuanya bergelut dalam kalbu

Lalu kupendam mengenang

Dalam hati yang tenang

Kutemui dinda

Kuhapus kata cinta

















Konak yang Terbelenggu

Hati dan Nurani


Hela nafas melihat sebuah keindahan tiada transparan

Benar-benar terlihat tanpa balutan kain

Walau sebatas digital namun membuat bagian badan menegang

Otak mulai berhenti lama mengikuti alunan yang menghanyutkan

Namun

Konak dalam otak yang bisa berfikir realita

Mendesak didesak suara nuarani dalam hati

Inilah wujud penghancuran moral tak terasa menyakiti

Sakit dalam jiwa yang harus dibenahi

Walaupun

Suara hati berkata begitu tiada salah ketegangan

Keindahan membuat terangsang kuselesaikan dengan tangan

Hingga sadar sepenuhnya ini perbuatan ceroboh

Semakin lama membuat pikiran menjadi bodoh

Tapi

Inilah adanya asal tidak melakukanya

Karena tuhan tahu ulah umat manusia

Kehidupan abadipun menanti dimanapun berada

Hingga

Aku sadar biarpu hanya sekedar tangan inilah dosa

Kuharus merubah ini bukan karena tiada wanita

Kuharus menata hati untuk menjaga iman

Agar kelak tiada zina antara aku dan wanita yang kusukai











HENING MENATA HIDUP

MENDEKAT KEHIDUPAN


Terdiam suara hati mengalir terdengar nyaring diresapi

Gelap seolah mata ini buta tiada keindahan menghiasi

Segenap raga mengolah jiwa menghadapi duniawi

Biarkan sepi menusuk merobek suasana pagi ini

Lepaskan beban dunia yang menyelimuti

Satukan pikiran pada satu titik

Hati nurani

Semakin menuju keambang kehancuran yang perlu dibenahi

Menyesal untuk perbaikan dalam wujud nyata dilalui

Mengeluarkan segala kelemahan yang sejati

Mengubah menjadi kelebihan

Menari

Tunjukan kelentukan kelincahan menjalani hidup

Semakin lama semakin meredup

Membuka perlahan hati yang lama tertutup

Rasakan sinar yang pelan-pelan mulai masuk perlahan

Kedalam pengelihtan yang penuh pandangan positif mengahadapi

Kebangkitan rasa yang benar-benar peka

Buka mata dan hati

Inilah kehidupan yang tiada lepas dari tujuan hidup

Menuju satu titik ilahi














Itulah sebuah tulisan tumien yang diluapkan penuh kejujuran dan kenyataan yang ada. Sebab sebuah tulisan adalah gambaran kejujuran hati yang sulit disampaikan dengan ucapan yang keluar dari mulut yang tiada lepas dari kotoran, entah itu dari makanan maupun habis mencium bibir lawan jenis. Yah keisengan yang mungkin menyadarkan tumien menjadi seorang yang benar-benar kenal orang tahu hidup mengerti kehidupan.


Tanpa disadari tulisan demi tulisan yang ditulis tumien dibaca sahabat karibnya yang bernama feri. Dia sangat suka dengan tulisan tumien yang selalu mengambarkan realita kehidupa tumien. Bahkan feri mengusulkan pada tumien kalo sebaiknya tulisan itu dibuast sebuah buku. Tumien merasa senang mendengarkan usulan tersebut. Lalu tumien mulai menyusun tulisannya dalam bentuk folder yang khusus untuk tulisannya. Sampai pada suatu ketika tumien membuka kesempatan pada tema-temannya untuk menulis ungkapan hati mereka kedalam tulisan tumien.


Tiada terasa tulisan itu terkumpul banyak. Namun tumien masih malu untuk mencetaknnya hingga terhambat sampai sekarang. Namun tumien yang kumel itu masih saja punya rasa dengan seorang dwi adinda. Apalagi dia baru dekat dengan dwi adinda. Muncullah pikiran untuk mengungkapkan rasa cintanya lewat sebuah tulisan. Tulisan yang selalu dibuat saat hati tumien berada dalam keadaan yang mengajak tumien untuk menuangkan unek-unek kedalam sebuah tulisan.


Namun apa arti sebuah tulisan untuk seorang wanita yang era saat ini mintanya bukan sekedar ungkapan gombal diangapnya sebuah tulisan. Namun tulisan yang telah dianggap kuno itu membuat seorang tumien bertambah antik hingga sulit ditemukan gaya hidup tumien itu diantara pemuda lainnya. Yah sekedar ingin membuat kisah cinta yang klasik hingga banyaknya penolakan wanita yang juga sangat klasik. Nuansa tempo dulu sangat kenthal dalam jiwa. Dengan modal yang seperti itu ternyata dalam respon seorang dinda yang diberikan kepada tumien anggap sebuah penolakan yang amat klasik dan mengelitik. Dinda tuliskan sebuah tulisan kepada tumien”maaf aku sedang sibuk belajar dan belum kepikiran untuk pacaran”. Yah tumien menganggap memang itulah penolakan yang sepantasnya diungkapkan oleh seorang pelajar.


Tumien tetap tegar menghadapinya hingga dinda selalu mengirimi sebuah tulisan kepadanya hingga entah bagaimana respon dinda. Tumien tiada peduli segala bentuk respon tersebut. Bahkan tumien yang punya ide gila itu membuat sebuah tulisan yang selalu ditempel di dinding toilet wanita setiap hari dengan memberi inisial karya Sang Pujangga Toilet. Yah itulah kisah tumien yang selalu tiada merasakan indahnya cinta saat remaja yang juga terjadi saat meninggalkan masa remaja. Yah sebagai penutup akhir dari cerita yang dipersingkat dengan sesingkat-singkatnya tumien persembahkan sebuah tulisan yang muncul tanpa terduga.


Akhir Dari Tulisan Nglidur Penuh Kejujuran

Telah kulampiaskan dokument yang bersejarah

Berharap tiada banyak uangkapan yang salah

Namun ingin sekali satu kali cinta tiada kalah

Tak akan pernah mau hidup penuh pasrah

Boleh pasrah asal ada usaha yang serius

Hingga akhir kata dengan mata ngantuk ku ucapakan

Terimakasih untuk Risna yang mau menerima tulisanku sebagai ganti

Seorang dinda yang entah kemana dia berada. Yang jelas ini semua tiada maksud apa-apa melainkan hanya untuk mengesahkan nadar aku. Tolong jangan berpikir macam-macam karena aku hanyalah turus yang tercipta dari mani yang kotor dan kembali ketanah tiada harta yang kubawa melainkan cintaku kepada Allah. Aku juga mohon doanya untuk mencoba membuat sebuah cerita yang mungkin bisa bagus dan dapat dinikmati untuk dibaca.